Menurut data WHO di tahun 2015, ada 1,13 miliar orang di dunia yang memiliki tekanan darah tinggi. Artinya, 1 dari setiap 3 orang memiliki penyakit ini. Sementara di Indonesia sendiri, angka kematian akibat hipertensi mencapai 427.218 jiwa. Di sisi lain menurut data Kementerian Kesehatan RI, 31,6% kematian terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun, 45,3% pada umur 45-54 tahun, dan 55,2% di umur 55-64 tahun. Meski kebanyakan penyakit tekanan darah yang meningkat terjadi para orang dewasa, akan tetapi remaja dan usia muda seperti 20-an tahun juga bisa memilikinya karena sejumlah faktor.
Daftar isi
- 1 Apa Itu Darah Tinggi?
- 2 Berapa tekanan darah yang normal?
- 3 Jenis-jenis Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
- 4 Penyebab Darah Tinggi
- 5 Ciri dan Gejala Tekanan Darah Tinggi
- 6 Cara Menurunkan dan Mengatasi Darah Tinggi
- 7 Makanan Penurun Darah Tinggi
- 8 Pantangan Makan Pasien Tensi Tinggi
- 9 Kesimpulan
- 10 FAQs
- 11
Apa Itu Darah Tinggi?
Hipertensi atau Tekanan darah tinggi adalah kondisi saat jumlah darah yang dipompa oleh jantung bertambah banyak sebab pembuluh darah arteri mengalami penyempitan.
Selain itu, semakin keras kinerja jantung, maka fungsinya semakin turun dan inilah alasan mengapa hipertensi bisa menyebabkan serangan jantung.
Hasil pemeriksaan atau bacaan tekanan darah menggunakan angka dan dengan lambang mmHg, yang merupakan satuan milimeter air raksa.
Selalu akan ada dua angka pada hasil pemeriksaan yang mewakili jumlah tekanan darah pada sistolik dan diastolik, berikut artinya:
1. Tekanan Sistolik
Angka pertama yang didapat saat jantung sedang memompa darah atau disebut juga sedang berkontraksi, yang ditandai dengan adanya detak / denyut jantung.
2. Tekanan Diastolik
Angka kedua yang mewakili tekanan darah di bagian pembuluh saat jantung sedang rileks / beristirahat (ketika jantung sedang tidak berdetak).
Berapa tekanan darah yang normal?
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan angka mulai dari 140/90 mmHg atau lebih selama minimal 2 hari berturut-turut, maka kita memiliki hipertensi. Sementara untuk kadar tekanan darah normal adalah di bawah 120/90 mmHg.
Tabel Kadar Normal Tekanan Darah
Kategori | Sistolik (mmHg) | Diastolik (mmHg) |
Normal | Kurang dari 120 | Kurang dari 80 |
Prahipertensi | 120-139 | 80-89 |
Hipertensi Tahap 1 | 140-159 | 90-99 |
Hipertensi Tahap 2 | 160 atau lebih | 100 atau lebih |
Krisis Hipertensi | Lebih dari 180 | Lebih dari 120 |
Jenis-jenis Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
1. Hipertensi Primer / Esensial
Jenis hipertensi ini terjadi secara bertahap selama beberapa tahun.
Penyebab tensi tinggi ini ada dua, yaitu genetik (keturunan dari orang) dan gaya hidup tidak sehat.
Pada banyak kasus, penderitanya hampir tidak menunjukkan gejala sehingga tidak terdekteksi sejak dini, dan pada sebagian kecil kasus gejala darah tinggi justru mirip dengan penyakit lain.
2. Prehipertensi
Berikutnya, Prehipertensi adalah kondisi saat tekanan darah anda sedang lebih meningkat dari biasanya.
Jadi tekanan darah tidak selalu meningkat setiap waktu tapi terjadi beberapa kali selama hidup.
Angka prehipertensi antara 120/90-140/90 mmHg.
Jika tidak rutin mengecek tensi, jenis hipertensi ini juga sulit terdeteksi karena hampir tidak menunjukkan gejala.
3. Hipertensi Urgensi
Saat tekanan sangat tinggi dikenal dengan hipertensi urgensi, yang sudah masuk kategori krisis hipertensi dan perlu diwaspadai, namun biasanya kerusakan organ-organ belum terjadi.
Gejala hipertensi jenis ini berkisar dari sakit punggung, mual dan muntah, sesak napas, mati rasa, nyeri dada, penglihatan kabur, hingga kesulitan bicara.
4. Krisis Hipertensi
Jika hypertensi/tekanan darah tinggi semakin parah, maka akan masuk kategori krisis hipertensi, dengan angka pemeriksaan 180/120 mmHg atau lebih besar.
Saat tekanan darah terlalu tinggi, maka pembuluh darah bisa rusak dan menyebabkan peradangan dan bisa menimbulkan pendarahan dalam.
Jika hal ini terjadi, maka komplikasi hipertensi yang sangat berbahaya seperti stroke bisa terjadi.
Ciri-ciri penyakit tensi tinggi jenis ini biasanya berupa mimisan, sakit kepala tak tertahankan, atau rasa cemas berlebihan.
5. Hipertensi Emergensi
Jenis hipertensi emergensi ini terjadi saat tekanan darah sudah lebih tinggi dari jenis sebelumnya dan biasanya organ-organ tubuh sudah mengalami kerusakan.
Gejalanya mulai dari sesak napas, nyeri dada, sakit punggung, hingga mati rasa dan kejang.
6. Hipertensi Sekunder
Hipertensi jenis ini bisa muncul secara tiba-tiba akibat kondisi medis lain, antara lain:
- Penyakit gagal ginjal
- Gangguan kelenjar adrenal
- Konsumsi obat-obatan
- Mengidap sleep apnea (henti napas saat tidur)
- Tiroid dan paratiroid
- preeklamsia (gangguan kehamilan).
Penyebab Darah Tinggi
1. Sering Ngemil Asin
Makanan dengan kandungan garam (natrium) yang terlalu banyak akan membuat tekanan darah melonjak jika kita konsumsi dalam jumlah berlebih dan jangka panjang.
2. Stres Penyebab Utama Darah Tinggi
Penyebab tekanan darah naik bisa juga karena banyak pikiran, cemas berlebihan, kurang tidur, atau kondisi lain yang mengarah pada stres.
Saat sedang di sejumlah keadaan ini, hormon stres bernama adrenalin dan kortisol akan banyak diproduksi dan memicu detak jantung lebih cepat.
Semakin cepat jantung memompa darah, maka semakin besar tingkat tekanan darah.
3. Genetik
Faktor genetik adalah penyebab hipertensi yang mustahil untuk dihindari dan kerap terjadi pada usia muda (15-24 tahun).
Jika salah satu dari kedua orang tua memiliki penyakit ini, maka besar kemungkinan sang anak akan memilikinya juga.
Inilah penyebab utama terjadinya penyakit hipertensi terjadi di usia muda.
Sementara itu, meskipun tidak dapat dihilangkan total, kondisi yang lebih buruk bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, sehingga tekanan darah tetap stabil.
4. Perubahan Usia
Mirip dengan kendaraan, pertambahan usia akan menurunkan fungsinya.
Begitu juga dengan organ-organ di dalam tubuh, termasuk pembuluh darah, jantung, dan ginjal.
Saat kinerja ginjal menurun, maka jumlah cairan dan garam di dalam tubuh menjadi tidak seimbang.
Lalu pada pembuluh darah, bagian dinding-dindingnya menjadi lebih kaku sehingga kinerjanya tidak sebagus saat kita masih muda.
5. Rokok & Minuman Beralkohol
Seringkali, gaya hidup tidak sehat menjadi penyebab darah tinggi di usia muda, seperti rokok dan alkohol.
Zat-zat kimia di dalam tembakau akan menyempitkan pembuluh darah sehingga tekanan darah melonjak tapi aliran darah tidak lancar.
Mirisnya, kondisi ini tidak hanya bisa terjadi pada perokok aktif namun juga pasif.
Sementara pada minuman beralkohol, ada kandungan yang dapat membuat dinding pembuluh darah kaku, sehingga aliran darah tidak lancar dan jantung bekerja lebih ekstra untuk memompa darah.
6. Berat Badan Berlebih (Obesitas)
Semakin gemuk semakin sehat adalah mitos yang salah karena berat badan berlebih justru bisa mendatangkan berbagai penyakit, seperti diabetes dan hipertensi.
Orang gemuk membutuhkan lebih banyak pasokan darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh dibandung orang kurus atau berbobot ideal.
Semakin banyak darah maka semakin tinggi tekanan pembuluh darah.
Namun, bukan berarti semakin kurus semakin sehat ya.
Aturan yang benar adalah memiliki BB ideal.
7. Obat-obatan
Kondisi medis tertentu yang membuat kita harus rutin mengkonsumsi obat dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko untuk terkena hipertensi.
Obat terlarang seperti heroin, kokain, dan metamfetamin juga menjadi penyebab lain dari penyakit ini.
Jenis-jenis obat ini akan membuat perubahan drastis pada tekanan darah, dan jika masih terus dikonsumsi maka berpotensi terkena hipertensi akut / kronis sekaligus merusak organ-organ lain.
8. Perubahan Hormon
Hormon yang berubah saat masa remaja atau pada wanita hamil dapat memicu perubahan tekanan darah, yang mengakibatkan darah naik sementara.
Namun jika gaya hidup tidak sehat, maka hipertensi juga bisa bersifat permanen.
Ciri dan Gejala Tekanan Darah Tinggi
1. Sakit Kepala
Gejala tekanan darah tinggi yang paling umum adalah sakit kepala, bisa berupa rasa nyeri atau berkunang-kunang.
Jika dalam beberapa waktu terakhir sering mengalami gejala ini dan sebelumnya memang tidak langganan sakit kepala, maka sebaiknya segera cek tekanan darah.
Menurut medis, ciri-ciri sakit kepala akibat darah tinggi ada di bagian kiri, yang kadang juga bisa menjalar hingga area leher kiri.
2. Mimisan
Pada level yang lebih tinggi, tensi yang tinggi ditandai dengan mimisan disertai sakit kepala.
Jika gejala ini terjadi, maka sudah berada pada jenis krisis hipertensi dan perlu segera dibawa ke dokter spesialis.
3. Hilang Keseimbangan
Penderita hipertensi yang mengalami rasa sakit kepala hebat biasanya menjadi hilang keseimbangan dan ambruk.
Jika tidak segera menerapkan gaya hidup sehat, maka kondisi ini bisa memicu komplikasi hipertensi dan stroke.
4. Susah Buang Air Kecil
Saat dinding pembuluh darah menjadi lebih keras, maka jantung akan bekerja ekstra untuk memompa lebih banyak darah dan membuat tekanan darah meningkat.
Kondisi ini berpengaruh pada menurunnya kinerja ginjal, sehingga racun-racun di dalam tubuh tidak maksimal untuk dikeluarkan bersama urin.
Bahkan, urin pun menjadi sulit diproduksi.
5. Urin Berdarah (Hematuria)
Selain sulit buang air kecil, bisa juga urin yang keluar disertai darah.
Kondisi ini menandakan bahwa ginjal sudah mengalami kerusakan.
Penyebabnya ada dua, yaitu ada kista di dalam ginjal dan pecah, atau pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil di sekitar kista.
6. Pandangan Kabur / Buram
Jika sebelumnya kondisi mata kita normal, dan belakangan ini tampak kabur / buram, maka bisa menjadi salah satu ciri hipertensi.
Namun pandangan mata kabur juga bisa disebabkan kondisi kesehatan lain seperti silinder dan mata minus.
Jadi agar lebih jelas, kita bisa cek tekanan darah dan cek mata ke optik.
7. Bercak Merah di Mata (Pendarahan Subkonjungtiva)
Masih berkaitan dengan mata, kita patut waspada jika mulai muncul bercak merah di area dalam mata yang penyebabnya bukan karena alergi atau debu. Gejala yang sama juga dialami oleh penderita diabetes.
8. Sesak Napas
Jika kita tidak memiliki asma namun mengalami sesak napas, maka bisa jadi salah satu tanda tekanan darah tinggi.
Penyebabnya adalah pembuluh darah di sekitar jantung dan paru-paru mengalami masalah sehingga tidak bisa bekerja secara optimal untuk memompa darah ke paru-paru.
Akibatnya, darah yang mengandung oksigen tidak bisa dialirkan ke paru-paru dan membuat kita kesulitan untuk bernapas.
Gejala ini biasanya dialami oleh penderita hipertensi krisis.
9. Wajah Merah
Saat tekanan darah melonjak dan pembuluh darah di area wajah membesar, maka akan membuat wajah tampak lebih merah dari biasanya.
Namun, hipertensi bukan satu-satunya penyebab wajah memerah. Masih ada sejumlah faktor lain seperti berikut:
- Paparan matahari / sunburn.
- Udara dingin seperti musim salju
- Makan terlalu pedas
- Terkena angin saat berkendara
- Minum terlalu panas
- Alergi cuaca / makanan
- Lelah setelah olahraga
10. Nyeri Dada
Nyeri dada pada penderita hipertensi disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah di sekitar paru-paru atau jantung karena tekanan darah sangat tinggi.
Kerusakan yang dimaksud bisa berupa penyempitan pembuluh darah, ada sumbatan, atau pecah pembuluh darah.
Cara Menurunkan dan Mengatasi Darah Tinggi
1. Jaga Berat Badan
Berat badan ideal akan membuat tampilan lebih proporsional sekaligus membuat tubuh lebih jarang sakit.
Resiko terkena hipertensi juga lebih kecil, begitu pula dengan berbagai penyakit lain.
Sebab, berat badan yang ideal menandakan bahwa kita memenuhi asupan nutrisi dan gizi dengan baik.
Ini adalah terpenting dari cara mengatasi darah tinggi yang efektif.
2. Batasi Makanan Asin
Makanan asin sama dengan banyak garam (natrium), dan semakin banyak natrium akan membuat tekanan darah meningkat.
Asupan natrium maksimal untuk orang dewasa adalah 6 gram per hari / 1 sdt / 1500-2000 mg.
3. Tambah Kalium
Kalium membantu pembuluh darah dalam melawan kerusakan ketika kita sudah terlanjur banyak mengkonsumsi natrium.
Asupan kalium yang disarankan bagi orang dewasa adalah 4500-4700 mg per hari.
Kalium bisa didapat dari hal berikut ini :
- Buah (pisang, alpukat, kiwi, jeruk, bit)
- Buah kering (kismis dan plum)
- Sayuran (bayam, tomat, asparagus)
- Ubi jalar rebus
- Kacang merah
- Kentang panggang
- Susu sapi rendah lemak
- Batasi Karbohidrat Olahan dan Gula
Penelitian menunjukkan bahwa diet rendah gula dan karbohidrat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah sebanyak 5,9 mmHg untuk sistolik dan 4,5 mmHg untuk diastolik.
Agar tetap kenyang saat diet, kita bisa perbanyak protein, misalnya dari telur rebus.
4. Kurangi Kafein
Sebagian orang yang biasa mengkonsumsi kafein dalam jumlah cukup banyak bisa saja tidak menimbulkan efek apapun.
Oleh karena itu jika kita tidak terbiasa mengkonsumsi kopi, maka sekalinya mengkonsumsi kafein tidak boleh banyak, terutama jika memiliki hipertensi.
Sebab, kafein sudah terbukti meningkatkan 10 mmHg tekanan darah. Selain kopi, inilah sederet makanan dan minuman yang mengandung kafein:
- Dark chocolate / biji kakao
- Minuman soda
- Biji bunga matahari / kuaci
- Sereal (tidak semua merk)
- Permen karet (tidak semua merk)
- Es krim coklat
- Matcha
- Teh
- Pil diet
- Permen penyegar nafas
- Dan lain-lain.
5. Terapkan Healthy Lifestyle
Lebih dari sekedar tren, gaya hidup sehat memang terbukti dapat membuat kita lebih jarang sakit dan meningkatkan kemungkinan berumur panjang.
Pola hidup sehat berarti tidak merokok, hindari alkohol, jangan begadang, dan hanya konsumsi makanan sehat terutama yang dapat menurunkan hipertensi.
6. Olahraga
Studi di tahun 2013 membuktikan bahwa penderita diabetes dewasa yang rutin aerobik berhasil menurunkan 3,9% sistolik dan 4,5% diastolik. Angka ini setara dengan kita mengkonsumsi obat untuk menurunkan tensi.
Tak harus angkat beban, kita bisa olahraga ringan seperti berjalan kaki, jogging, bersepeda, atau naik turun tangga.
Makanan Penurun Darah Tinggi
Selain obat dokter, penderita penyakit darah tinggi harus makan apa?
Nah, ini dia berbagai makanan sehat untuk menurunkan darah tinggi dan menjaga kestabilan tekanan darah,
- Pisang (tinggi kalium dan membantu menyeimbangkan jumlah natrium dalam tubuh).
- Buah beri seperti stroberi, blueberry, dan raspberry (mengandung senyawa flavonoid yang efektif dalam menurunkan tekanan darah).
- Anggur (mengandung polifenol yang membantu mengontrol tekanan darah).
- Kiwi (mengandung vitamin C dan E, kalium, serta folat). Para ahli menyarankan untuk dikonsumsi 3 buah per hari.
- Semangka (mengandung vitamin C, vitamin A, magnesium, kalium, dan L-citrulline).
- Jus delima (tinggi polifenol dan kalium). Cukup minum 1 cangkir per hari dan dalam 4 minggu sudah menunjukkan hasil.
- Buah bit (kandungan nitratnya mampu melebarkan pembuluh darah).
- Brokoli (kaya mineral seperti magnesium, kalium, kalsium, yang dapat mengurangi kerusakan arteri, menurunkan tekanan darah, serta mencegah stroke dan penyakit jantung).
- Yoghurt (rendah lemak dan tinggi kalsium). Disarankan untuk mengkonsumsi minimal 5 porsi yoghurt per minggu.
- Bawang putih (dipercaya membantu melebarkan pembuluh darah karena mengandung allicin yang merupakan antibiotik alami).
- Wortel (mengandung senyawa fenolik yang membantu mengurangi peradangan dan mengendurkan pembuluh darah).
Pantangan Makan Pasien Tensi Tinggi
Kebalikan dari daftar sebelumnya, inilah sederet makanan pantangan pasien darah tinggi yang wajib dihindari oleh penderita hipertensi di berbagai level.
Penderita hipertensi tidak boleh makan apa? Inilah daftar yang perlu anda ingat, antara lain:
- Acar
- Makanan digoreng
- Camilan / kue kering asin
- Kulit ayam
- Daging olahan
- Tomat kalengan
- Minuman kemasan
- Camilan tinggi gula
- Margarin
Selain pilih-pilih makanan, penderita darah tinggi juga wajib tidur cukup setiap hari, perbanyak gerak, cukupi kebutuhan air minum dan jangan stres.
Pada level ringan, tekanan darah bisa kembali normal jika menjaga pola hidup sehat, sementara untuk level kritis setidaknya tekanan darah tetap stabil.
Kesimpulan
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi medis yang dapat membahayakan kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Pentingnya memahami penyebab dan faktor risiko hipertensi menjadi langkah awal dalam pencegahan. Peran gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang, olahraga teratur, dan manajemen stres, sangat penting untuk menjaga tekanan darah dalam batas normal. Menghargai dan mencintai tubuh kita sendiri melalui pemantauan rutin dan konsultasi dengan tenaga medis, serta dengan memberikan perhatian pada kesehatan, menjadi kunci dalam pengelolaan penyakit ini. Kesadaran akan dampak tekanan darah tinggi tidak hanya pada fisik, tetapi juga emosional, membantu seseorang untuk mengambil tindakan preventif yang sesuai dan menjalani hidup yang lebih sehat secara menyeluruh.
FAQs
Apa penyebab tekanan darah tinggi?
Penyebab darah tinggi umumnya meliputi faktor genetik, gaya hidup, dan pola makan.
Konsumsi garam berlebih, kelebihan berat badan, merokok, dan stres juga dapat meningkatkan risiko darah tinggi.
Bagaimana cara mencegah darah tinggi?
Mencegah darah tinggi dapat dilakukan dengan mengatur pola makan sehat, mengurangi asupan garam, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan ideal, tidak merokok, dan mengelola stres.
Mengkonsumsi obat yang tidak menimbulkan efek samping seperti herbal Cardiomed.
Apa saja gejala darah tinggi?
Darah tinggi seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi:
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Penglihatan kabur.
- Sesak napas.
- Perdarahan hidung.
Bagaimana cara menurunkan darah tinggi?
Cara menurunkan darah tinggi meliputi mengubah pola makan, berolahraga secara teratur, mengurangi konsumsi alkohol, menghentikan kebiasaan merokok, dan mengelola stres.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk membantu mengontrol tekanan darah.
Mengkonsumsi obat hipertensi sebaiknya yang tidak memiliki efek samping seperti Cardiomed.
Apakah hipertensi bisa menyebabkan komplikasi kesehatan?
Ya, tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti:
- Penyakit jantung
- Stroke
- Gagal ginjal
- Kerusakan pembuluh darah
Apakah darah tinggi bisa diobati?
Darah tinggi dapat diobati dengan mengubah gaya hidup, menerapkan pola makan sehat, berolahraga.
Pengobatan yang tepat dapat membantu mengontrol tekanan darah dan mencegah komplikasi.
Herbal Cardiomed dapat membantu proses pengobatan darah tinggi tanpa efek samping.
- Menguatkan Sistem Imun untuk Kesehatan Optimalby Albatha Herbal NusantaraonMei 11, 20240
- Penyebab Hipertensi Pada Anak Mudaby Albatha Herbal NusantaraonMei 16, 20230
- Makanan Penurun Darah Tinggiby Albatha Herbal NusantaraonMei 16, 20230
- Apa Saja Buah Penurun Darah Tinggiby Albatha Herbal NusantaraonMei 16, 20230