Albatha Herbal Nusantara – Kita pasti sudah sering mendengar penyakit asam lambung yang ditandai dengan beberapa gejala khas. Seperti rasa panas dan terbakar di dada, perut kembung, rasa asam dan pahit di mulut, sakit tenggorokan, sering bersendawa dan batuk kronis. Lantas, apa sebenarnya penyebab asam lambung? Pada dasarnya asam lambung bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kebiasaan makan yang kurang baik. Seperti makan yang tergesa-gesa, mengkonsumsi makanan pemicu asam lambung, langsung tidur setelah makan dan lain-lain.
Daftar isi
- 1 Faktor-Faktor Penyebab Asam Lambung
- 2 Penyebab Asam Lambung Naik
- 3 Penyebab Asam Lambung sering Kambuh
- 4 Kesimpulan
- 5 FAQ
- 6
Faktor-Faktor Penyebab Asam Lambung
Asam lambung atau dalam istilah medis lebih dikenal dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan sebuah kondisi naiknya cairan asam yang berasal dari lambung ke kerongkongan.
Gangguan pencernaan ini bisa terjadi akibat melemahnya cincin otot yang ada di kerongkongan bawah.
Secara umum, asam lambung terjadi karena beberapa penyebab seperti berikut:
1. Melemahnya Otot LES (Lower Esophageal)
Dalam kondisi yang normal, otot LES yang berada di bagian bawah kerongkongan akan terbuka sehingga memungkinkan makanan dan minuman yang dikonsumsi masuk ke dalam perut.
Selanjutnya otot tersebut akan langsung menutup agar cairan asam tidak naik ke atas.
Namun pada kondisi otot LES yang melemah, otot berbentuk cincin tersebut tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya.
Sehingga akan tetap terbuka dan membuat cairan asam di lambung naik kembali menuju kerongkongan.
2. Hernia Hiatus
Hernia hiatus merupakan sebuah kondisi yang ditandai dengan bagian atas perut yang menonjol dan melewati diafragma.
Pada diafragma terdapat hiatus atau lubang kecil yang dilewati kerongkongan sebelum terhubung dengan bagian perut.
Kondisi tersebut menyebabkan perut terdorong ke atas melewati hiatus dan kemudian masuk ke rongga dada.
Jika pada kasus yang ringan, hal itu tidak akan menimbulkan masalah.
Namun pada kasus yang parah, hal itu akan membuat asam lambung dan makanan naik ke atas.
3. Makan dalam Porsi Banyak
Penyebab asam lambung berikutnya adalah kebiasaan makan dalam porsi yang terlalu banyak sekaligus.
Karena hal itu akan menyebabkan otot sfingter esofagus melemah sehingga tidak mampu menutup dengan sempurna.
Akibatnya, makanan dan minuman yang dikonsumsi serta cairan asam dari lambung bisa mengalir kembali menuju kerongkongan.
Oleh karena itu sangat disarankan untuk makan dalam porsi yang wajar dan tidak sampai kekenyangan.
Selain itu, minum terlalu banyak setelah makan juga bisa memicu terjadinya asam lambung.
Karena terlalu banyaknya minuman yang masuk akan meningkatkan volume lambung sehingga menyebabkan terjadinya refluks asam atau aliran balik asam ke kerongkongan.
4. Makan dengan Tergesa-Gesa
Selain makan dan minum dalam porsi yang terlalu banyak, kebiasaan makan yang tergesa-gesa juga akan menyebabkan asam lambung naik.
Pasalnya makanan yang masuk ke lambung belum dikunyah sampai lembut sehingga sulit dicerna.
Lain halnya jika makan dengan cara dikunyah yang benar, maka hal itu akan membuat makanan yang masuk ke lambung lebih mudah untuk dicerna.
5. Langsung Berbaring Setelah Makan
Kebiasaan langsung berbaring atau tidur setelah makan bisa menyebabkan terjadinya asam lambung.
Secara normal, lambung akan mengosongkan isinya selama 5 sampai 6 jam.
Oleh karena itu disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan minimal 3-4 jam sebelum tidur.
Jika dalam kondisi darurat karena sangat mengantuk, maka disarankan untuk tidur dalam keadaan duduk sehingga posisi dada akan tetap lebih tinggi dari perut.
Hal ini bisa mencegah terjadinya refluks asam.
Related Post:
6. Kehamilan
Pada masa kehamilan, asam lambung juga bisa naik sehingga menimbulkan sensasi heartburn pada ibu hamil.
Kondisi ini terjadi karena hormon progesteron pada ibu hamil menyebabkan katup esofagus lebih rileks sehingga memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Selain itu, tekanan di perut akibat kondisi janin yang semakin membesar juga bisa menyebabkan asam lambung terdorong dan naik ke kerongkongan.
Biasanya kondisi ini dialami pada masa kehamilan di trimester ketiga.
Penyebab Asam Lambung Naik
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, asam lambung bisa menimbulkan beberapa gejala khas.
Naiknya asam lambung dipicu oleh beberapa faktor penyebab, sehingga untuk mengantisipasi agar asam lambung tidak naik perlu menghindari penyebab tersebut.
Beberapa faktor yang menyebabkan asam lambung naik sering berkaitan dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa penyebab yang bisa memicu asam lambung naik.
1. Jadwal Makan Malam yang Kurang Tepat
Seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa untuk mengosongkan isi lambung diperlukan waktu setidaknya 5-6 jam.
Sehingga dengan jadwal makan malam yang kurang tepat hal itu akan membuat tubuh tidur dalam posisi lambung yang masih bekerja.
Oleh karena itu disarankan untuk menentukan jadwal makan malam yang tepat sehingga memungkinkan lambung mencerna makanan dengan baik dan tidak memicu terjadinya asam lambung.
Jika setelah makan langsung tidur maka hal itu akan menyebabkan asam lambung.
Akibat asam lambung naik, maka akan muncul beberapa gejala yang menyertai.
Seperti rasa panas terbakar di dada atau heartburn, asam dan pahit di mulut, sering bersendawa dan perut kembung.
Tentunya kondisi tersebut akan membuat tidur terganggu dan tidak nyaman.
2. Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Penyebab asam lambung lainnya adalah kebiasaan menerapkan pola dan gaya hidup yang tidak sehat.
Gaya hidup yang tidak sehat diantaranya adalah merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol.
Pasalnya minuman dengan kandungan alkohol akan menyebabkan terjadinya iritasi pada tenggorokan dan lapisan lambung serta melemahkan otot LES di kerongkongan.
Akibatnya, asam lambung jadi mudah naik dan menimbulkan gejala yang bisa mengganggu aktivitas.
3. Kebiasaan Makan yang Buruk Penyebab Asam Lambung
Beberapa kebiasaan yang buruk saat makan bisa menyebabkan asam lambung naik.
Seperti makan dan minum dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga kekenyangan.
Kondisi ini akan meningkatkan produksi asam di lambung sehingga memicu terjadinya asam lambung.
Selain itu, kebiasaan telat makan juga tidak boleh dianggap remeh karena bisa menyebabkan asam lambung naik.
Kebiasaan makan yang buruk lainnya adalah makan dengan cepat dan tergesa-gesa sehingga proses pengunyahan makanan tidak sempurna.
4. Obesitas atau Kelebihan Berat Badan
Penyebab sakit asam lambung berikutnya adalah karena obesitas.
Kondisi berat badan yang berlebih atau obesitas akan menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di perut.
Kondisi ini bisa menimbulkan tekanan di area tersebut sehingga bisa memicu asam lambung naik.
Oleh karena itu disarankan untuk menjaga berat badan yang ideal dengan melakukan beberapa upaya tertentu.
Seperti menjaga pola makan yang sehat, olahraga serta menghindari makan berat sebelum tidur.
5. Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Pemicu Asam Lambung
Penyebab asam lambung lainnya yang perlu diperhatikan adalah mengkonsumsi makanan dan minuman yang bisa memicu terjadinya asam lambung.
Beberapa jenis makanan dan minuman diketahui dapat meningkatkan risiko asam lambung naik sehingga perlu menghindarinya.
Berikut ini adalah beberapa jenis makanan dan minuman pemicu asam lambung yang perlu diketahui:
Makanan Berlemak
Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti gorengan, santan, jeroan dan junk food bisa menyebabkan asam lambung naik.
Karena jenis makanan tersebut akan menstimulasi tubuh mengeluarkan kolesistokinin yang bisa melemahkan otot LES.
Akibatnya, katup kerongkongan akan terbuka dan menyebabkan cairan asam lambung naik ke kerongkongan.
Makanan berlemak juga lebih lama dicerna sehingga proses pengosongan lambung berjalan lambat dan meningkatkan produksi asam lambung.
Makanan Pedas
Konsumsi makanan pedas akan membuat perut terasa panas.
Senyawa capsaicin di dalamnya akan menyebabkan iritasi lambung dan memperlambat proses pencernaan.
Akibatnya makanan bertahan lebih lama di lambung dan memicu asam lambung.
Makanan Asam
Sama seperti makanan pedas, makanan yang asam juga akan menyebabkan asam lambung.
Sensasi rasa asam pada jenis makanan ini akan mengiritasi kerongkongan dan lapisan lambung sehingga meningkatkan asam lambung.
Makanan dengan Aroma Kuat
Penyebab asam lambung berikutnya adalah makanan beraroma kuat seperti bawang.
Bumbu dapur ini bisa menyebabkan iritasi pada lambung dan melemahkan otot bawah kerongkongan sehingga asam lambung mengalir ke kerongkongan.
Minuman Beralkohol
Kandungan zat kimia pada minuman beralkohol akan membuat lapisan lambung mengalami iritasi sehingga lebih sensitif.
Konsumsi alkohol juga akan meningkatkan produksi asam di lambung sehingga lebih rentan naik ke kerongkongan.
Minuman Berkafein
Minuman berkafein seperti kopi, coklat, teh, dan minuman bersoda bisa memicu terjadinya asam lambung.
Kondisi ini terjadi karena kandungan kafein pada minuman tersebut dapat melemahkan otot kerongkongan sehingga mudah terbuka.
Selain itu, konsumsi kafein juga akan meningkatkan produksi asam di lambung.
Sehingga menyebabkan cairan asam kembali naik ke kerongkongan.
Penyebab Asam Lambung sering Kambuh
Seseorang yang sudah menderita asam lambung, maka ada kemungkinan untuk kambuh.
Bahkan bisa sering kambuh jika tidak menjaga pola makan dengan baik dan tidak mengubah gaya hidup yang memicu munculnya asam lambung.
Adapun penyebab asam lambung kambuh antara lain adalah:
1. Terlalu Banyak Makan
Kebiasaan makan dalam porsi yang besar akan menyebabkan lambung bekerja dengan keras sehingga membutuhkan cairan asam lambung yang lebih banyak.
Dengan banyaknya makanan yang dikonsumsi sekaligus, maka lambung akan meningkatkan produksi asamnya.
Selain itu, proses pengosongan di lambung juga berjalan lebih lambat karena banyaknya makanan yang menumpuk di lambung.
Akibatnya lambung akan mengeluarkan asam berlebih yang membuat asam lambung sering kambuh.
2. Makan Makanan Pedas dan Berlemak
Mengkonsumsi makanan pedas dan berlemak mungkin sudah menjadi kegemaran dan hobi yang sulit dihilangkan.
Namun kegemaran mengkonsumsi makanan pedas dan berlemak tersebut bisa memicu terjadinya asam lambung sehingga lebih sering kambuh.
Kedua jenis makanan ini diketahui bisa melemahkan otot kerongkongan bagian bawah sehingga katupnya mudah terbuka.
Akibatnya, cairan asam di lambung yang seharusnya berfungsi untuk mencerna makanan justru mengalir naik ke kerongkongan, inilah penyebab asam lambung bisa naik padahal sudah makan.
3. Mengkonsumsi Alkohol
Penyebab asam lambung selain makanan adalah kebiasaan mengkonsumsi alkohol.
Seperti yang diketahui, alkohol mengandung sejumlah zat kimia yang bisa berpengaruh buruk bagi kesehatan, salah satunya pada sistem pencernaan.
Konsumsi alkohol akan menyebabkan kinerja esofagus atau kerongkongan menurun sehingga memicu terjadinya asam lambung.
Selain itu, masuknya alkohol ke lambung akan meningkatkan sekresi asam lambung sehingga menyebabkan asam lambung kambuh.
Bukan hanya itu saja, pada kondisi yang lebih parah alkohol akan merusak mukosa lambung sehingga memicu terjadinya radang di lambung.
Kondisi ini jika dibiarkan akan menyebabkan gangguan lambung kronis dan bahkan memicu kanker lambung.
4. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok akan menyebabkan asam lambung sering kambuh.
Karena kandungan nikotin pada rokok akan membuat otot sfingter esofagus melemah.
Padahal otot ini memiliki peran penting dalam mencegah aliran asam di lambung agar tidak naik ke kerongkongan.
Kebiasaan merokok juga membuat produksi air liur lebih sedikit sehingga kondisi mulut cenderung kering.
Air liur sendiri berfungsi untuk menetralkan asam dan membantu mengatasi efek refluks asam.
Dengan kondisi tersebut maka asam lambung akan lebih sering kambuh.
Bukan hanya itu saja, kebiasaan merokok rupanya akan menstimulasi lambung untuk memproduksi asam lambung lebih banyak lagi.
Sehingga potensi asam lambung naik dan kambuh lebih besar dibandingkan dengan penderita asam lambung yang tidak merokok.
5. Stress
Penyebab asam lambung naik karena stress bisa memperburuk gejala yang ditimbulkan ketika asam lambung kambuh.
Stress dan kecemasan bisa berpengaruh pada penyakit asam lambung sehingga sering kambuh.
Meski demikian hal ini kadang tidak begitu disadari.
Kondisi tersebut bisa terjadi karena pada saat stress dan cemas, tekanan di katup kerongkongan bagian bawah akan berkurang.
Akibatnya katup yang seharusnya menutup kembali setelah makanan masuk ke lambung tetap dalam kondisi terbuka.
Sehingga cairan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan dan menimbulkan gejala asam lambung yang membuat tidak nyaman.
Seperti rasa terbakar di area dada, bersendawa, perut kembung, dan bahkan pusing dan sakit kepala.
Respon alami tubuh terhadap kondisi stress dan kecemasan yang dialami bisa berlangsung lama sehingga meningkatkan ketegangan otot, termasuk di sekitar perut.
Kondisi tersebut akan meningkatkan tekanan di perut sehingga memicu naiknya asam lambung.
Stress dan kecemasan yang dialami juga akan direspon lambung dengan meningkatkan produksi asam lambung secara berlebih.
Sebagai langkah antisipasi, disarankan untuk mengelola stress dengan baik agar asam lambung tidak sering kambuh.
Kesimpulan
Penyebab asam lambung bisa sangat beragam. Namun yang paling sering adalah disebabkan pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Selain itu, asam lambung juga bisa sering kambuh jika mengkonsumsi makanan pemicu asam lambung serta mengalami stress atau kecemasan.
FAQ
Apa Penyebab Utama Asam Lambung?
Asam lambung adalah fenomena alami dalam tubuh yang membantu mencerna makanan. Namun, jika terjadi peningkatan produksi asam lambung atau aliran balik asam lambung ke kerongkongan, ini dapat menyebabkan masalah medis.
Penyebab utama asam lambung yang berlebihan atau penyakit asam lambung (seperti GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease) adalah disfungsi pada katup antara lambung dan kerongkongan, yang disebut sfingter esofagus bawah. Ketika sfingter ini melemah atau tidak berfungsi dengan baik, asam lambung dapat naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar atau rasa tidak nyaman.
Faktor lain yang dapat memengaruhi penyebab asam lambung termasuk pola makan yang buruk, obesitas, merokok, konsumsi alkohol, dan faktor genetik.
Apakah Pola Makan Mempengaruhi Asam Lambung?
Ya, pola makan yang tidak teratur, makan berlebihan, makan terlalu cepat, dan konsumsi makanan pedas serta berlemak dapat memicu gejala asam lambung.
Bagaimana Stres Berperan dalam Asam Lambung?
Stres dapat memicu peningkatan produksi asam lambung dan memperburuk gejala asam lambung pada beberapa individu.
Apakah Genetik Mempengaruhi Risiko Asam Lambung?
Ya, faktor genetik dapat memengaruhi risiko seseorang terkena asam lambung.
Penelitian menunjukkan bahwa riwayat keluarga dengan gangguan asam lambung, seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kondisi serupa.
Hal ini terkait dengan warisan genetik yang memengaruhi struktur dan fungsi sfingter esofagus bawah, otot katup yang mengontrol aliran makanan dari kerongkongan ke lambung.
Jika ada kerentanan genetik terhadap relaksasi sfingter ini, seseorang mungkin lebih rentan terhadap refluks asam lambung yang dapat menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar di dada, regurgitasi, atau rasa pahit di mulut.
Meskipun faktor genetik berperan, pola makan dan gaya hidup juga dapat memengaruhi gejala dan risiko asam lambung. Seiring dengan faktor genetik, faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan dalam manajemen dan pencegahan asam lambung.
- Menguatkan Sistem Imun untuk Kesehatan Optimalby Albatha Herbal NusantaraonMei 11, 20240
- Tekanan Darah Tinggi, atau Hipertensi adalah Kondisi Medis Berbahayaby Albatha Herbal NusantaraonMei 24, 20230
- Penyebab Hipertensi Pada Anak Mudaby Albatha Herbal NusantaraonMei 16, 20230
- Makanan Penurun Darah Tinggiby Albatha Herbal NusantaraonMei 16, 20230