albatha.id – Sebelum kita membahas penyebab diabetes melitus menurut WHO, penting untuk memahami apa itu penyakit diabetes melitus. Diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang seiring waktu menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. Diabetes dapat terjadi karena tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur kadar gula darah) atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif.
Daftar isi
- 1 Apa Penyebab Diabetes Melitus Menurut WHO?
- 2 Penyebab Diabetes Tipe 1
- 3 Penyebab Diabetes Tipe 2
- 4 Penyebab Diabetes Gestasional
- 5 Penyebab Diabetes Insipidus
- 6 Penyebab Diabetes Melitus Menurut WHO Secara Umum
- 7 Makanan dan Minuman Penyebab Penyakit Gula Darah Tinggi
- 8 Kesimpulan
- 9 FAQ: Penyebab Diabetes Melitus
- 9.1 Apa itu diabetes melitus dan apa penyebabnya?
- 9.2 Apakah faktor genetik berperan dalam penyebab diabetes?
- 9.3 Apakah diabetes dapat diturunkan dari orangtua ke anak?
- 9.4 Bagaimana pola makan buruk dapat menyebabkan diabetes?
- 9.5 Apakah pola makan yang seimbang dapat mencegah diabetes?
- 9.6 Apakah obesitas berhubungan dengan penyebab diabetes?
- 9.7 Apakah kebiasaan merokok berhubungan dengan risiko diabetes?
- 9.8 Bagaimana kebiasaan konsumsi minuman manis dapat mempengaruhi risiko diabetes?
- 9.9 Apakah wanita hamil berisiko mengembangkan diabetes gestasional?
- 9.10 Apakah ada hubungan antara gangguan tidur dan risiko diabetes?
- 10
Apa Penyebab Diabetes Melitus Menurut WHO?
Mengetahui penyebab diabetes melitus sangat penting karena dapat membantu kita untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi risiko diabetes, kita dapat mengadopsi gaya hidup yang sehat dan mengurangi kemungkinan terkena penyakit ini.
Penyebab Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh kekurangan produksi insulin oleh pankreas.
Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin, yang mengakibatkan tubuh sulit mengatur kadar glukosa dalam darah.
Karena kurangnya insulin, glukosa tidak dapat diserap oleh sel-sel tubuh dengan efisien, menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Orang dengan diabetes tipe 1 perlu mengelola kondisinya dengan menyuntikkan insulin secara rutin untuk menggantikan kekurangan hormon tersebut.
Diabetes tipe 1 biasanya muncul pada usia muda, dan penderita membutuhkan perhatian khusus.
Menurut WHO, gejala diabetes tipe 1 antara lain sering buang air kecil, rasa haus, rasa lapar terus-menerus, penurunan berat badan, perubahan penglihatan, dan kelelahan.
Berikut ini adalah faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit diabetes melitus menurut WHO Tipe 1 antara lain:
1. Faktor Genetik
Salah satu penyebab diabetes tipe 1 adalah faktor genetik.
Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 1, maka risiko mereka untuk mengembangkan kondisi ini akan meningkat.
Meskipun faktor genetik tidak dapat dihindari, kita dapat mengambil tindakan pencegahan dengan mengikuti gaya hidup sehat dan mengelola faktor risiko lainnya.
2. Penyebab Diabetes Akibat Infeksi Virus
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi virus tertentu, seperti virus Coxsackie dan rubella, dapat berkontribusi terhadap perkembangan diabetes tipe 1.
Virus-virus ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin.
Namun, hubungan antara infeksi virus dan diabetes tipe 1 masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.
3. Penyebab Diabetes Akibat Gangguan Autoimun
Penyebab diabetes tipe 1 juga terkait dengan gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin.
Gangguan autoimun ini menyebabkan tubuh kekurangan insulin dan meningkatkan kadar gula darah.
Meskipun penyebab pastinya masih belum sepenuhnya dipahami, faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan gangguan autoimun ini.
Penyebab Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan penyakit metabolik yang ditandai oleh resistensi insulin dan produksi insulin yang tidak mencukupi.
Pada diabetes tipe 2, sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga glukosa sulit masuk ke dalam sel dan akhirnya meningkatkan kadar gula darah.
Menurut WHO, gejalanya mungkin mirip dengan diabetes tipe 1, namun seringkali kurang jelas.
Sehingga penyakit ini dapat didiagnosis beberapa tahun setelah timbulnya penyakit, setelah timbul komplikasi.
Lebih dari 95% penderita diabetes melitus menderita diabetes tipe 2 ini.
Berikut ini adalah faktor resiko atau faktor penyebab penyakit diabetes melitus menurut WHO Tipe 2, yaitu:
1. Pola Makan yang Tidak Sehat
Salah satu penyebab diabetes tipe 2 yang umum adalah pola makan yang tidak sehat.
Konsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan kalori yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan resistensi insulin.
Pola makan yang kaya akan makanan olahan dan minim serat juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
2. Kurangnya Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.
Gaya hidup yang tidak aktif menyebabkan penumpukan lemak tubuh, terutama di sekitar perut, yang dapat mengganggu fungsi produksi terhadap insulin.
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol kadar gula darah.
3. Obesitas dan Kelebihan Berat Badan
Obesitas dan kelebihan berat badan adalah faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Berat badan yang berlebihan meningkatkan resistensi insulin dan mempengaruhi regulasi gula darah.
Oleh karena itu, menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan olahraga teratur sangat penting dalam mencegah diabetes tipe 2.
4. Penyebab Diabetes Akibat Faktor Usia
Risiko diabetes tipe 2 juga meningkat seiring bertambahnya usia.
Hal ini disebabkan oleh penurunan sensitivitas insulin dan perubahan hormonal yang terjadi pada tubuh seiring dengan proses penuaan.
Semakin tua usia seseorang, semakin besar risikonya untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
5. Riwayat Keluarga
Jika seseorang memiliki riwayat diabetes dalam keluarga, maka risikonya untuk mengembangkan diabetes tipe 2 juga akan meningkat.
Faktor genetik memainkan peran penting dalam peningkatan risiko ini.
Namun, bukan berarti bahwa seseorang dengan riwayat keluarga diabetes pasti akan mengembangkan penyakit ini.
Adopsi gaya hidup sehat tetap penting dalam mengurangi risiko.
6. Kondisi Medis Lainnya
Beberapa kondisi medis lainnya, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), sindrom metabolik, dan tekanan darah tinggi, juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Kondisi-kondisi ini seringkali terkait dengan resistensi insulin dan ketidakseimbangan hormonal.
Mengelola kondisi medis yang mendasari dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko diabetes.
Penyebab Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah kondisi peningkatan kadar gula darah yang terjadi selama kehamilan.
Hal ini terjadi ketika tubuh wanita hamil tidak mampu menghasilkan dan menggunakan insulin secara efektif untuk memenuhi kebutuhan ekstra selama masa kehamilan.
Masih menurut WHO, diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko komplikasi baik bagi ibu maupun bayi, termasuk persalinan prematur, bayi dengan berat badan lahir tinggi, dan risiko pengembangan diabetes tipe 2 pada ibu di masa depan.
Berikut ini merupakan faktor penyebab terjadinya penyakit gestasional diabetes menurut WHO, yaitu:
1. Perubahan Hormonal
Selama kehamilan, wanita mengalami perubahan hormonal yang dapat mempengaruhi fungsi insulin.
Beberapa hormon kehamilan dapat membuat tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, sehingga meningkatkan kadar gula darah.
Meskipun diabetes gestasional biasanya menghilang setelah melahirkan, memiliki diabetes gestasional meningkatkan risiko mengembangkan diabetes tipe 2 di masa depan.
2. Riwayat Keluarga
Jika seorang wanita memiliki riwayat keluarga dengan diabetes atau diabetes gestasional, risikonya untuk mengembangkan diabetes gestasional juga akan meningkat.
Faktor genetik dapat memainkan peran dalam predisposisi ini.
Penting bagi wanita yang memiliki riwayat keluarga diabetes untuk memantau kadar gula darah mereka selama kehamilan.
3. Kelebihan Berat Badan Saat Hamil
Wanita yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi sebelum hamil atau mengalami peningkatan berat badan yang berlebihan selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes gestasional.
Kelebihan berat badan dapat menyebabkan resistensi insulin dan mengganggu regulasi gula darah.
4. Usia yang Tua
Risiko diabetes gestasional juga meningkat dengan bertambahnya usia ibu hamil.
Wanita yang hamil pada usia yang lebih tua cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan metabolisme dan resistensi insulin.
Penting bagi wanita yang lebih tua untuk memantau gula darah mereka secara teratur selama kehamilan.
5. Penyakit Polikistik Ovarium (PCOS)
Wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes gestasional.
PCOS merupakan kondisi yang ditandai dengan ketidakseimbangan hormon, resistensi insulin, dan gangguan ovulasi.
Pengelolaan PCOS dengan bantuan medis dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko diabetes gestasional.
Penyebab Diabetes Insipidus
Apa itu Diabetes Insipidus? Diabetes insipidus adalah gangguan yang terjadi akibat ketidakmampuan ginjal untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Penderita kondisi ini akan mengalami dehidrasi karena tubuh terus kehilangan cairan melalui urine.
Berikut ini beberapa faktor penyebab diabetes insipidus menurut WHO, yaitu:
1. Kerusakan Hipotalamus atau Kelenjar Hipofisis
Hipotalamus adalah bagian dari otak yang memproduksi hormon antidiuretik (ADH).
ADH bertugas mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
Bila ada kerusakan pada hipotalamus atau saluran yang menghubungkannya dengan kelenjar hipofisis, produksi ADH bisa terganggu, sehingga menyebabkan diabetes insipidus.
2. Kerusakan Ginjal Penyebab Diabetes Insipidus
Terkadang, ginjal tidak merespons ADH dengan benar, meskipun hormon tersebut ada dalam jumlah yang cukup.
Hal ini bisa disebabkan oleh kerusakan pada tubulus ginjal atau adanya penyakit lain yang mempengaruhi fungsi ginjal.
3. Kondisi Genetik
Dalam beberapa kasus, diabetes insipidus disebabkan oleh masalah genetik yang mempengaruhi kemampuan ginjal atau produksi ADH.
4. Pengaruh Obat dan Penyakit Lainnya
Beberapa obat, seperti litium dan tetracycline, dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap diabetes insipidus.
Penyakit seperti tuberkulosis, sarkoidosis, dan tumor juga dapat mempengaruhi produksi ADH.
Penyebab Diabetes Melitus Menurut WHO Secara Umum
1. Stres
Stres kronis dapat mempengaruhi regulasi gula darah dalam tubuh.
Saat mengalami stres, tubuh mengeluarkan hormon stres seperti kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
Jika stres berkepanjangan dan tidak diatasi dengan baik, hal ini dapat meningkatkan risiko perkembangan diabetes.
Penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti olahraga, meditasi, atau konseling.
2. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat-obatan, seperti kortikosteroid, diuretik, dan obat-obatan untuk pengobatan kondisi tertentu, dapat meningkatkan risiko diabetes.
Penggunaan jangka panjang obat-obatan ini dapat memengaruhi fungsi insulin dalam tubuh.
Jika Anda menggunakan obat-obatan ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda mengenai risiko dan cara mengelolanya.
3. Penyakit Pankreas
Penyakit atau gangguan pada pankreas, organ yang menghasilkan insulin, dapat menyebabkan diabetes.
Contohnya adalah pankreatitis kronis, di mana pankreas mengalami peradangan kronis, dan kanker pankreas.
Kondisi-kondisi ini dapat mengganggu produksi insulin dan mengakibatkan diabetes.
Jika Anda memiliki penyakit pankreas, penting untuk mengikuti arahan pengobatan diabetes dan melakukan pemantauan yang ketat.
4. Gangguan Tiroid
Gangguan tiroid, seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme, dapat mempengaruhi fungsi insulin dan regulasi gula darah.
Hormon tiroid yang tidak seimbang dapat menyebabkan penurunan atau peningkatan produksi insulin.
Jika Anda memiliki gangguan tiroid, penting untuk menjaga keseimbangan hormon dengan pengobatan yang tepat.
5. Kondisi Metabolik
Beberapa kondisi metabolik, seperti sindrom metabolik dan resistensi insulin, dapat meningkatkan risiko diabetes.
Sindrom metabolik adalah kombinasi dari beberapa faktor risiko, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tidak seimbang, dan resistensi insulin.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko perkembangan diabetes tipe 2.
Penting untuk mengelola faktor risiko ini melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat.
Makanan dan Minuman Penyebab Penyakit Gula Darah Tinggi
Selain beberapa penyebab di atas, ternyata asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh juga termasuk menjadi penyebab penyakit diabetes ini.
Jika anda seringkali mengalami gejala seperti mudah mengantuk setelah makan, rasa lemas atau tidak berenergi walaupun sudah cukup makan, mungkin anda perlu untuk mulai memperhatikan pola makan anda.
Beberapa makanan dan minuman yang menjadi penyebab terjadinya penyakit diabetes diantaranya adalah:
1. Buah Kering Dalam Kemasan
Makanan pertama yang bisa menjadi penyebab penyakit diabetes adalah buah kering.
Buah yang sudah melalui proses pengeringan akan menghilangkan seluruh kandungan air di dalamnya sehingga yang tersisa adalah kandungan gulanya.
Kandungan gula dalam buah kering tergolong tinggi sehingga akan sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh penderita penyakit diabetes dan akan meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes bagi yang belum terkena penyakit ini.
2. Penyebab Diabetes Akibat Jajanan
Makanan yang kedua adalah jajanan dalam kemasan. Jajanan dalam kemasan biasanya dibuat dengan bahan-bahan yang memiliki kandungan karbohidrat dan gula yang sangat tinggi sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi secara berlebihan atau terus menerus.
Jika dikonsumsi secara berlebihan atau secara terus menerus, maka akan memperbesar peluang terkena penyakit diabetes dan memperparah penyakit diabetes yang sudah diderita.
Jika ingin memakan cemilan, lebih baik beralih ke buah-buahan segar yang kaya nutrisi dan baik bagi kesehatan.
3. Makanan dengan Kandungan Tinggi Karbohidrat
Makanan ketiga penyebab gula darah tinggi adalah makanan yang mengandung tinggi karbohidrat.
Sebetulnya, karbohidrat merupakan salah satu kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi.
Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, maka akan memperbesar peluang untuk terkena penyakit diabetes.
Makanan tinggi karbohidrat diantaranya seperti pasta, donat, roti dan lain sebagainya lebih mudah dicerna oleh tubuh sehingga akan meningkatkan kadar gula dalam darah secara cepat dalam waktu yang singkat.
Jadi, lebih baik membatasi konsumsi karbohidrat sesuai dengan kebutuhan harian dan jika masih lapar bisa menggantinya dengan nutrisi lain seperti protein hewani dari ayam atau daging sapi sehingga konsumsi karbohidrat tidak sampai berlebihan.
4. Minuman Berenergi
Minuman berenergi diketahui memiliki kandungan karbohidrat dan kafein yang tinggi sehingga dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
Jika terlalu sering mengkonsumsi minuman berenergi maka tubuh akan mengalami kondisi resistensi terhadap hormon insulin dimana jika diteruskan akan menyebabkan penyakit diabetes melitus tipe 2.
5. Minuman Beralkohol
Minuman selanjutnya yang menjadi penyebab diabetes adalah minuman beralkohol.
Alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu yang panjang akan meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes terutama pada pria.
Bahkan, apabila minuman beralkohol dikonsumsi oleh penderita penyakit diabetes, maka akan meningkatkan kadar gula dalam darah secara cepat dan bisa menyebabkan komplikasi penyakit lainnya.
Kondisi ini dinamakan hiperglikemia.
6. Makanan dengan Kandungan Lemak Jahat yang Tinggi
Berikutnya makanan yang keenam adalah makanan yang memiliki kandungan lemak jahat yang tinggi.
Makanan jenis ini akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah sehingga akan menyebabkan obesitas jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Sedangkan, obesitas merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit diabetes karena bisa memicu resistensi insulin dalam tubuh.
Beberapa jenis makanan yang memiliki kandungan lemak jahat yang tinggi diantaranya adalah makanan cepat saji, gorengan, mentega, jeroan, minyak kelapa dan lain sebagainya.
Sehingga ada baiknya mulai menghindari atau mengurangi konsumsi makanan-makanan tersebut.
7. Daging Olahan Penyebab Diabetes
Makanan yang terakhir yang bisa menjadi penyebab penyakit diabetes adalah makanan dari olahan daging.
Jenis makanan ini seperti sosis, nugget, daging kalengan dan lain sebagainya yang saat ini banyak ditemui di pasaran.
Makanan jenis ini mengandung lemak trans yang sangat tinggi sehingga memperbesar peluang terjadinya kolesterol tinggi dan obesitas.
Obesitas sendiri merupakan salah satu penyebab utama terjadinya penyakit diabetes.
Sedangkan, natrium merupakan senyawa yang menjadi pantangan bagi penderita penyakit diabetes karena dapat memperbesar terkena penyakit komplikasi seperti hipertensi.
Jadi, apabila ingin mengkonsumsi daging, lebih baik mengkonsumsi daging segar dan diolah sendiri seperti direbus atau dibuat semur.
Namun hindari memasak daging dengan digoreng karena minyak goreng kelapa sawit juga mengandung lemak jenuh yang tinggi.
Kesimpulan
Mengetahui penyebab diabetes melitus sangat penting dalam upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit ini. Diabetes dapat disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup tidak sehat, kondisi medis, dan faktor lainnya. Dengan menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, menjaga berat badan yang seimbang, dan mengelola faktor risiko lainnya, kita dapat mengurangi risiko diabetes dan menjalani hidup yang sehat.
FAQ: Penyebab Diabetes Melitus
Apa itu diabetes melitus dan apa penyebabnya?
Diabetes adalah kondisi medis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Penyebab utama diabetes melibatkan gangguan produksi insulin atau resistensi insulin. Faktor risiko termasuk gaya hidup tidak sehat, obesitas, riwayat keluarga, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik.
Apakah faktor genetik berperan dalam penyebab diabetes?
Ya, faktor genetik dapat mempengaruhi risiko seseorang mengembangkan diabetes. Jika ada riwayat diabetes dalam keluarga Anda, risiko Anda menjadi lebih tinggi. Namun, faktor gaya hidup juga berperan penting dalam mengendalikan risiko diabetes.
Apakah diabetes dapat diturunkan dari orangtua ke anak?
Ya, diabetes dapat diturunkan dari orangtua ke anak. Jika salah satu atau kedua orangtua Anda memiliki diabetes, risiko Anda mengembangkan diabetes akan meningkat. Namun, gaya hidup sehat dan mengelola faktor risiko lainnya dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
Bagaimana pola makan buruk dapat menyebabkan diabetes?
Pola makan buruk yang tinggi gula, lemak jenuh, dan kalori dapat menyebabkan obesitas, resistensi insulin, dan peningkatan risiko diabetes. Mengonsumsi makanan olahan, minuman manis, dan makanan tinggi karbohidrat sederhana dapat mengganggu regulasi gula darah dalam tubuh.
Apakah pola makan yang seimbang dapat mencegah diabetes?
Ya, pola makan seimbang yang kaya serat, rendah gula, rendah lemak jenuh, dan rendah karbohidrat sederhana dapat membantu mencegah diabetes. Konsumsilah makanan seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, ikan, dan makanan rendah lemak untuk menjaga kesehatan gula darah.
Apakah obesitas berhubungan dengan penyebab diabetes?
Ya, obesitas merupakan faktor risiko utama untuk diabetes. Kelebihan berat badan meningkatkan resistensi insulin dan mengganggu regulasi gula darah. Mengurangi berat badan melalui pola makan sehat dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko diabetes.
Apakah kebiasaan merokok berhubungan dengan risiko diabetes?
Ya, merokok dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Bahan kimia dalam rokok dapat menyebabkan resistensi insulin dan peradangan dalam tubuh. Penting untuk menghindari merokok dan mencari bantuan untuk berhenti jika Anda merokok.
Bagaimana kebiasaan konsumsi minuman manis dapat mempengaruhi risiko diabetes?
Konsumsi minuman manis, seperti minuman bersoda atau minuman olahraga yang mengandung gula tambahan, dapat meningkatkan risiko diabetes. Gula yang terkandung dalam minuman ini dapat menyebabkan fluktuasi gula darah dan resistensi insulin. Sebaiknya pilihlah minuman yang rendah gula atau lebih baik lagi, air putih.
Apakah wanita hamil berisiko mengembangkan diabetes gestasional?
Ya, wanita hamil berisiko mengembangkan diabetes gestasional. Perubahan hormonal selama kehamilan dapat mempengaruhi respons insulin dalam tubuh. Jika gula darah tidak terkontrol dengan baik selama kehamilan, dapat menyebabkan diabetes gestasional. Penting untuk memantau gula darah selama kehamilan dan mengadopsi pola makan sehat.
Apakah ada hubungan antara gangguan tidur dan risiko diabetes?
Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara gangguan tidur, seperti sleep apnea atau tidur yang tidak cukup, dengan peningkatan risiko diabetes. Gangguan tidur dapat mempengaruhi regulasi gula darah dan sensitivitas insulin dalam tubuh. Penting untuk menjaga pola tidur yang teratur dan berkualitas untuk menjaga kesehatan gula darah.
- Menguatkan Sistem Imun untuk Kesehatan Optimalby Albatha Herbal NusantaraonMei 11, 20240
- Tekanan Darah Tinggi, atau Hipertensi adalah Kondisi Medis Berbahayaby Albatha Herbal NusantaraonMei 24, 20230
- Penyebab Hipertensi Pada Anak Mudaby Albatha Herbal NusantaraonMei 16, 20230
- Makanan Penurun Darah Tinggiby Albatha Herbal NusantaraonMei 16, 20230