Daftar isi
Poin Kunci:
- Asam lambung adalah cairan yang diproduksi oleh lambung untuk membantu dalam proses pencernaan makanan.
- Beberapa penyebab umum dari penyakit asam lambung adalah pola makan yang tidak sehat, stres, obesitas, atau efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu.
- Gejala asam lambung yang umumnya dialami adalah rasa terbakar di dada (heartburn), rasa pahit di mulut, mual, atau bahkan gangguan tidur.
- Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah penyakit asam lambung, termasuk perubahan pola makan, pengaturan pola tidur, penghindaran makanan yang memicu penyakit ini, serta penggunaan obat-obatan tertentu.
- Makanan yang bermanfaat untuk mengurangi keasaman lambung termasuk oatmeal, pisang, sayuran hijau, dan yogurt, sementara makanan yang sebaiknya dihindari meliputi kopi, minuman beralkohol, makanan pedas, dan asam.
Pengertian Asam Lambung
Seperti yang diketahui, lambung menghasilkan asam yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan.
Fungsi asam pada lambung sendiri adalah untuk mengaktifkan enzim pencernaan dan membunuh mikroorganisme yang terdapat pada makanan maupun minuman yang dikonsumsi.
Jika asam naik ke kerongkongan atau esofagus, maka hal itu disebut GERD.
Sakit ini memiliki beberapa gejala seperti heartburn, nyeri di ulu hati, dan rasa yang tidak nyaman khususnya di dada bawah dan perut.
Apa itu Asam Lambung?
Dapat dikatakan bahwa penyakit ini merupakan penyakit pencernaan yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan sehingga menimbulkan gejala tertentu.
Mulai dari rasa tidak nyaman di perut dan bawah dada, nyeri di ulu hati serta heartburn.
Biasanya orang dengan penyakit GERD akan mengalami refluks asam ringan setidaknya dua kali dalam seminggu.
Sementara bagi pengidap GERD yang sudah parah, refluks asam bisa dialami setidaknya sekali dalam seminggu.
Itulah mengapa bagi pengidap penyakit ini sebaiknya sudah mengetahui bagaimana upaya yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi gejala yang dialami.
Salah satunya dengan mengonsumsi jenis obat tertentu serta mengubah gaya hidup.
Meskipun penyakit ini lazim dialami, namun jika dibiarkan tanpa upaya penanganan yang tepat akan menimbulkan risiko yang membahayakan kesehatan.
Apa Perbedaan Penyakit Asam Lambung dan Sakit Maag?
Masyarakat awam sering menganggap asam lambung dan maag sebagai jenis penyakit yang sama karena gejalanya mirip.
Meskipun keduanya identik dengan penyakit lambung namun ada perbedaan penyebab di dalamnya.
Adapun perbedaan maag dan asam lambung yaitu pada maag atau gastritis, penyakit lebih disebabkan karena adanya iritasi pada lapisan dinding lambung akibat produksi asam yang tinggi.
Sedangkan GERD disebabkan naiknya asam lambung ke esofagus atau kerongkongan.
Penyebab Penyakit Asam Lambung Naik
Dalam proses pencernaan, pada saat kita menelan maka pita otot yang melingkar pada bagian bawah esofagus atau kerongkongan (sfingter esofagus) akan rileks.
Sehingga memungkinkan makanan maupun cairan masuk dan mengalir ke dalam perut, baru kemudian sfingter esofagus akan menutup.
Dalam kondisi normal, sfingter esofagus akan berkontraksi sehingga makanan dan minuman yang masuk ke lambung tidak naik atau mengalir kembali ke esofagus.
Ketika bagian ini mengalami gangguan dan melemah, maka asam dari lambung bisa kembali mengalir menuju ke kerongkongan.
Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya radang maupun iritasi pada kerongkongan atau esofagus akibat refluks asam yang terjadi secara berulang.
Selain itu, asam lambung disebabkan oleh adanya hernia hiatus.
hernia hiatus adalah sebuah tonjolan yang berada di bagian lambung dan melewati celah diafragma, sehingga mengakibatkan terhambatnya makanan masuk ke lambung.
Kondisi ini terjadi karena bagian sfingter dan bagian atas perut mengalami pergerakan di atas diafragma atau otot yang memisahkan antara dada dan perut.
Diafragma sendiri berfungsi membantu menjaga asam di dalam perut.
Akan tetapi, karena ada gangguan tersebut, maka asam dari lambung justru naik kembali ke kerongkongan hingga menyebabkan gejala penyakit asam lambung.
Jika dilihat dari faktor makanan, maka penyebab terjadinya asam lambung bisa dijelaskan seperti berikut:
1. Konsumsi Jenis Makanan dan Minuman yang Memiliki Rasa Kuat
Beberapa jenis makanan diketahui bisa memicu terjadinya GERD sehingga perlu dihindari sebagai upaya pencegahan agar tidak kambuh.
Makanan yang dimaksud antara lain adalah makanan pedas, asam serta makanan berlemak dan aroma yang kuat.
Asam naik karena mengkonsumsi jenis makanan tersebut secara berlebihan sehingga meningkatkan produksi asam lambung.
Demikian juga dengan jenis minuman beralkohol dan kafein yang akan memicu naiknya asam lambung.
2. Kebiasaan Makan yang Buruk
Kebiasaan makan yang buruk rupanya juga bisa menjadi penyebab terjadinya kenaikan tingkat asam.
Diantaranya adalah makan terlalu banyak atau dalam porsi yang sangat besar, makan secara terburu-buru dan langsung tidur setelah makan.
Kebiasaan makan yang buruk tersebut akan meningkatkan tekanan di rongga perut hingga menyebabkan asam di lambung naik.
Selain penyebab diatas, sakit ini memiliki beberapa faktor penyebab, seperti pada faktor-faktor di bawah ini yang bisa meningkatkan terjadinya risiko penyakit GERD.
- Obesitas atau berat badan yang berlebih.
- Asam lambung naik saat hamil karena banyaknya tekanan di bagian perut.
- Sering terpapar atau menghirup asap rokok.
- Melemahnya otot pada dinding lambung atau gastroparesis sehingga proses pengosongan lambung berjalan lambat.
- Adanya gangguan scleroderma atau penyakit pada jaringan ikat.
GERD juga bisa terjadi karena mengkonsumsi jenis obat-obatan tertentu, diantaranya adalah Benzodiazepin yang terkandung dalam obat penenang.
Calcium inhibitor yang digunakan sebagai obat hipertensi, jenis obat asma, obat antidepresan, serta obat anti inflamasi (NSAID).
Sementara pada bayi, asam bisa naik bisa disebabkan karena adanya kondisi LES atau lower esophageal sphincter yang masih dalam fase pertumbuhan.
3. Stress atau Banyak Pikiran
Salah satu penyebab asam lambung naik karena faktor stress atau banyak pikiran, hal ini disebabkan akibat sirkulasi darah dan ganggguan metabolisme tubuh yang terganggu sehingga meningkatkan produksi asam.
Stres merupakan faktor yang sering kali dapat memengaruhi kesehatan kita secara menyeluruh, termasuk sistem pencernaan.
Salah satu dampak stres terhadap kesehatan adalah peningkatan produksi asam lambung.
Ketika seseorang mengalami tekanan atau kecemasan, tubuh merespons dengan melepaskan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin.
Hormon-hormon ini dapat merangsang sel-sel dalam dinding lambung untuk menghasilkan lebih banyak asam.
Penyebabnya adalah mekanisme “fight or flight” yang mendorong tubuh untuk bersiap menghadapi ancaman, dan itu termasuk meningkatkan produksi asam lambung untuk membantu mencerna makanan dan mempersiapkan tubuh untuk tindakan fisik.
Namun, jika stres menjadi kronis, peningkatan produksi asam lambung dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit maag, refluks asam, atau luka lambung.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Teknik-teknik relaksasi, olahraga, dan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi dampak stres pada produksi asam, dan ini dapat memberikan manfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.
Gejala atau Ciri-ciri Asam Lambung
Salah satu gejala umum yang sering dirasakan penderita GERD adalah heartburn atau adanya rasa terbakar di area dada yang membuat tidak nyaman.
Bahkan gejala berupa rasa terbakar tersebut bisa menjalar hingga ke bagian leher.
Kondisi yang dialami pada ciri-ciri asam lambung akut yang parah bisa semakin memburuk jika penderita melakukan posisi berbaring atau membungkuk.
Demikian juga pada penderita kronis, gejala bisa dialami saat kambuh dan berlangsung selama beberapa jam. Kondisi terburuk adalah setelah makan.
Sedangkan pada bayi dan anak-anak, gejala penyakit gerd biasanya ditandai dengan beberapa kondisi.
Diantaranya adalah sering muntah kecil, gangguan pernapasan, tidak mau makan dan menangis berlebihan (pada bayi), tenggorokan serak, serta tersedak ketika tidur.
Selain itu, juga sering ditandai dengan gejala bau mulut dan pada bayi sulit tidur setelah makan.
Namun pada kadar yang ringan, penyakit tersebut hanya akan muncul satu atau dua kali dalam sebulan, sehingga tidak diperlukan penanganan medis secara khusus.
Tanda-Tanda yang Harus Diperhatikan
Pada saat penyakit Gerd kambuh, maka ada beberapa gejala dan tanda yang muncul, dengan mengetahui apa saja tandanya maka hal itu bisa membuat kita lebih mudah untuk mengatasinya.
Adapun tanda dan gejala asam lambung kambuh antara lain adalah:
1. Heartburn atau Sensasi Rasa Panas
Tanda yang pertama adalah sensasi rasa panas di dada atau sering dikenal dengan istilah heartburn.
Sensasi panas dan terbakar ini menimbulkan rasa yang tidak nyaman sehingga bisa mengganggu aktivitas serta sesak nafas, seringkali orang mengira gejala ini seperti gejala serangan jantung.
Lantas apa yang menjadi penyebabnya?
Heartburn biasanya terjadi setelah mengkonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan kafein yang tinggi, alkohol dan minuman bersoda.
Selain itu juga bisa disebabkan karena mengkonsumsi makanan pedas atau asam secara berlebihan.
2. Sering Bersendawa
Ciri berikutnya ditandai dengan seringnya bersendawa, hal ini terjadi karena naiknya asam dari lambung akan menyebabkan refleks tubuh dalam menelan udara meningkat, sehingga udara dengan kandungan gas oksigen dan nitrogen akan masuk ke dalam sistem pencernaan.
Selanjutnya gas akan terdorong oleh lambung ke atas hingga menuju ke kerongkongan dan dikeluarkan dari mulut dalam bentuk sendawa.
3. Rasa Mual dan Muntah
Asam yang naik ke kerongkongan bersamaan dengan seringnya bersendawa akan menimbulkan rasa mual dan muntah asam lambung.
Kondisi ini juga bisa diperparah dengan adanya batuk yang dipicu karena asam naik.
4. Cepat Merasa Kenyang
Tanda berikutnya yang harus diperhatikan ketika kambuh adalah cepat merasa kenyang.
Hal ini bisa terjadi karena adanya gangguan pada lambung dalam melakukan gerakan mendorong makanan yang dicerna ke usus.
Akibatnya, makanan akan tetap menumpuk di lambung sehingga lebih cepat merasa kenyang ketika mengkonsumsi makanan.
5. Sakit di Tenggorokan
Ketika asam lambung naik ke dada, maka penderita akan menyebabkan efek peradangan dan iritasi di kerongkongan.
Kondisi ini bisa memicu terjadinya rasa sakit di tenggorokan sehingga membuat penderita merasa tidak nyaman.
6. Bau Mulut
Regurgitasi bukan hanya menyebabkan penderita GERD mengalami sensasi rasa pahit maupun asam di mulut saja.
Kondisi tersebut juga bisa menyebabkan bau mulut pada penderita.
7. Batuk Kering
Pada penderita yang kronis, naiknya asam dari lambung bisa memicu terjadinya batuk kering atau batuk tanpa dahak.
Jadi pada penderita yang sudah berlangsung lama, hal itu juga bisa menimbulkan gejala batuk.
Pada gejala lanjutan yang lebih parah, naiknya asam di lambung akan menimbulkan beberapa tanda yang berkaitan dengan komplikasi GERD.
Diantaranya adalah nyeri dada, nafsu makan menurun, muntah terus menerus, kesulitan menelan, muntah darah, feses hitam, dan berat badan menurun.
Selain itu, penderita juga sering mengalami gejala 5L yaitu lemah, letih, lesu, lelah, lunglai dan pucat.
Beberapa jenis penyakit komplikasi asam lambung juga harus diwaspadai, karena salah satunya bisa menyebabkan risiko kanker esofagus atau kemungkinan serangan jantung.
Pantangan Asam Lambung
Asam lambung tidak boleh makan apa? Pada dasarnya ada beberapa faktor yang bisa memicu dan menyebabkan asam lambung naik, salah satunya adalah makanan.
Oleh karena itu, bagi penderita penyakit ini sebaiknya menghindari pantangan makanan berikut ini agar tidak kambuh, diantaranya adalah:
- Hindari jenis makanan berlemak dan jeroan.
- Hindari jenis makanan yang terlalu asam dan terlalu pedas, serta makanan yang terlalu kuat seperti bawang putih.
- Hindari minuman yang mengandung kafein, bersoda dan beralkohol.
Cara Menurunkan Asam Lambung
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan dan meringankan gejala penyakit asam lambung adalah dengan mengkonsumsi jenis makanan tertentu.
Beberapa jenis makanan dan minuman diketahui cukup efektif untuk membantu menurunkan asam di lambung. Diantaranya yaitu:
1. Air Lemon dan Madu
Meskipun air lemon rasanya asam, dan banyak yang mengira bahwa hal itu bisa menaikkan asam lambung, namun ternyata anggapan tersebut tidak benar.
Pasalnya air lemon dalam jumlah yang sedikit justru akan membantu menurunkan asam di lambung.
Air lemon yang dicampurkan dengan segelas air hangat justru akan bersifat basa dan mampu menetralisir tingginya asam di lambung.
Sementara tambahan madu pada minuman ini akan membantu mengatasi peradangan karena kandungan antioksidan di dalamnya.
Kita hanya perlu mencampurkan air lemon sebanyak 1 sendok teh dan segelas air hangat dengan ukuran 200 ml, kemudian tambahkan 1 sendok makan madu. Lalu diminum.
2. Pisang
Makanan lainnya yang bisa membantu menurunkan asam lambung adalah buah pisang.
Buah ini kaya akan kandungan kalium dan serat.
Kalium pada buah pisang akan meningkatkan produksi lendir sehingga cukup efektif untuk melindungi lapisan dinding lambung.
Tingginya kandungan serat pada pisang juga akan meningkatkan kinerja sistem pencernaan sehingga lebih sehat.
Selain itu, kandungan serat akan membuat perut merasa kenyang lebih lama sehingga menurunkan keinginan untuk makan berlebih.
3. Oatmeal
Dikenal sebagai salah satu sumber serat, oatmeal bisa dikonsumsi untuk menurunkan asam di lambung.
Kandungan serat yang tinggi pada oatmeal cukup efektif untuk meredakan gejala naiknya asam di lambung.
Serat yang tinggi pada oatmeal akan menyerap asam berlebih di lambung sehingga gejala seperti nyeri dan panas di dada bisa diminimalisir.
Selain itu, konsumsi oatmeal akan membantu membersihkan lambung sehingga kinerjanya lebih baik.
4. Susu Rendah Lemak
Apakah asam lambung boleh minum susu? Mungkin masih banyak yang belum mengetahui bahwa sebenarnya susu rendah lemak bisa membantu menurunkan asam di lambung.
Hal ini tidak terlepas dari berbagai kandungan nutrisi yang ada di dalamnya.
Sebagai informasi, pada segelas susu rendah lemak dengan ukuran 245 ml, di dalamnya mengandung setidaknya 21%-23% kalsium.
Tingginya kandungan kalsium pada susu secara efektif mampu meringankan gejala heartburn yang dialami penderita GERD,
Fungsi kalsium juga sangat penting dalam meningkatkan kekuatan otot, termasuk otot sfingter esofagus yang melemah.
Selain itu, kandungan protein pada susu akan menstimulasi sekresi gastrin yang berfungsi meningkatkan kontraksi pada LES.
5. Jahe
Kandungan zat dalam jahe yang disebut fenolik diketahui mampu mengurangi iritasi saluran cerna serta mencegah terjadinya kontraksi pada otot lambung.
Dengan demikian maka akan menurunkan risiko asam lambung naik ke tenggorokan.
Bahkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan Jurnal Cancer Prevention Research (2011) diketahui bahwa konsumsi teh jahe mampu meredakan peradangan.
Sensasi hangat pada jahe bukan hanya efektif untuk menenangkan lambung saja tetapi juga menurunkan produksi asam.
6. Kunyit
Selain jahe, kunyit juga bisa menjadi salah satu obat asam lambung sehingga tidak menimbulkan efek naiknya asam lambung yang mengganggu kesehatan.
Kunyit sendiri dikenal sebagai salah satu bahan herbal yang efektif mengatasi berbagai penyakit.
Selain mampu meredakan nyeri haid dan nyeri sendi, kunyit juga sering dimanfaatkan sebagai obat untuk gangguan fungsi hati dan pencernaan. Dalam hal ini kunyit digunakan sebagai obat untuk meredakan gejala heartburn, luka pada lambung serta radang di saluran pencernaan.
Bahkan dalam sebuah studi di tahun 2019, diketahui bahwa kunyit sangat efektif untuk menurunkan asam di lambung serta mengatasi peradangan esofagus atau kerongkongan.
Zat kurkumin pada kunyit mampu melindungi lapisan lambung dari risiko kerusakan dan luka.
7. Melon
Kondisi asam lambung naik ke dada membuat lambung semakin asam sehingga membutuhkan penetral yang sifatnya basa.
Beberapa jenis buah diketahui memiliki sifat basa sehingga bisa membantu menurunkan produksi asam yang tinggi di lambung.
Selain pisang, melon juga termasuk buah yang memiliki sifat basa sehingga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan asam di lambung.
Kandungan zat pada melon akan membantu menetralisir asam di lambung serta meningkatkan pH lambung agar kembali normal.
Cara Mengatasi Asam Lambung
Asam lambung naik minum apa? Setelah mengetahui bagaimana upaya yang perlu dilakukan untuk menurunkan asam di lambung, kali ini kita akan membahas secara lebih lengkap cara mengatasi dan mengobati GERD.
Dalam hal ini ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Antasida
Salah satu caranya adalah dengan mengkonsumsi antasida. Fungsinya obat ini untuk menetralisir asam di lambung.
Antasida lazim digunakan pada kondisi GERD yang ringan dan cukup efektif untuk mengatasi gejala refluks asam pada penderita GERD.
2. Penghambat Reseptor H2
Jenis obat ini berfungsi untuk menurunkan produksi asam di lambung.
Beberapa contohnya antara lain adalah Cimetidine dan Famotidine.
3. Proton Pump Inhibitor (PPI)
Obat ini akan menghambat produksi asam di lambung serta membantu mengatasi kerusakan jaringan pada kerongkongan.
Contohnya Pantoprazole, Omeprazole, Esomeprazole, Rabeprazole serta Lansoprazole.
4. Prokinetic Agents
Jenis obat ini akan membantu meningkatkan frekuensi kontraksi pada usus halus sehingga membantu meningkatkan fungsi gerak sistem gastrointestinal.
Kontraksi akan berlangsung lebih kuat tanpa mengganggu ritme.
5. Gastrolif
Gastrolif adalah obat herbal inovatif telah terbuat dari bahan alami untuk membantu proses penyembuhan penyakit asam lambung.
Obat herbal asam lambung Gastrolif mengandung campuran ekstrak sambiloto, ekstrak kunyit, dan spirulina yang secara sinergis bekerja untuk meredakan gejala asam lambung dan mempercepat penyembuhannya.
Sambiloto, yang dikenal sebagai tumbuhan herbal yang efektif untuk meredakan gangguan pencernaan, membantu mengurangi rasa panas dan perih akibat asam lambung berlebihan.
Sementara itu, ekstrak kunyit dikenal karena sifat antiinflamasi alaminya yang membantu meredakan peradangan pada lambung.
Spirulina, dengan kandungan nutrisi yang kaya, memberikan dukungan tambahan dalam memperkuat sistem pencernaan dan mempercepat proses penyembuhan.
Saran Pengobatan
Selain mengatasi dengan menggunakan obat tersebut, cara lain yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi naiknya asam di lambung adalah dengan menurunkan berat badan.
Menghindari pemicunya seperti alkohol, kafein dan coklat, tidak makan berlebihan, dan berhenti merokok.
Disarankan pula untuk tidak langsung tidur atau berbaring setelah makan dan pada saat berbaring meninggikan posisi kepala.
Jika upaya obat-obatan dan cara mengatasi diatas tidak berhasil, maka upaya lain yang bisa ditempuh adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis di fasilitas dan layanan penyakit dalam.
Dokter spesialis mungkin akan menyarankan beberapa tindakan seperti berupa operasi anti refluks (fundoplikasi) dengan teknik laparoskopi atau implantasi linx dengan penanaman cincin pada sambungan lambung dan kerongkongan.
Kesimpulan
Asam lambung atau dalam istilah medis disebut GERD merupakan jenis penyakit pada saluran pencernaan yang ditandai dengan naiknya asam dari lambung ke kerongkongan. Gejala yang muncul antara lain sensasi terbakar di dada atau heartburn, mual, muntah dan sering bersendawa.
- Menguatkan Sistem Imun untuk Kesehatan Optimalby Albatha Herbal NusantaraonMei 11, 20240
- Tekanan Darah Tinggi, atau Hipertensi adalah Kondisi Medis Berbahayaby Albatha Herbal NusantaraonMei 24, 20230
- Penyebab Hipertensi Pada Anak Mudaby Albatha Herbal NusantaraonMei 16, 20230
- Makanan Penurun Darah Tinggiby Albatha Herbal NusantaraonMei 16, 20230