penyakit asam urat adalah penyakit asam urat tinggi yang dapat terjadi pada pria dan wanita

Memahami Asam Urat Normal vs Asam Urat Tinggi dan Dampaknya pada Kesehatan

albatha.id – Artritis gout atau asam urat kerap menjadi permasalahan yang cukup serius bagi penderitanya. Hal ini karena bisa menyebabkan rasa nyeri yang hebat, sensasi panas, dan pembengkakan pada persendian. Rasa sakit yang dialami akan berlangsung dalam jangka 3 sampai 10 hari dengan perkembangan cepat. Selama ini banyak yang berpikir bahwa penyakit tersebut umumnya hanya menyerang orang tua saja. Namun sebenarnya bukan hanya orang tua saja, anak remaja bahkan anak-anak juga bisa mengalaminya.

Pengertian Asam Urat

Asam urat merupakan salah satu penyakit radang sendi yang disebabkan oleh kadar asam urat yang terlalu tinggi.

Kadar asam urat tinggi dalam darah (hiperurisemia) tersebut biasanya berasal dari purin yang berlebih.

Semua sendi yang ada di tubuh berisiko terkena penyakit ini sehingga harus selalu diwaspadai.

Namun yang paling sering adalah asam urat di tangan, pergelangan kaki, lutut, dan jari kaki.

Gejala umum dari penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri yang tak tertahankan pada sekitar persendian.

Selain nyeri, dalam kondisi parah maka penderita terkadang bisa mengalami rasa panas dan pembengkakan pada sendi.

Perkembangan gejalanya akan dialami dengan sangat cepat di beberapa jam pertama.

Penyakit ini memang bisa menyerang semua kalangan usia, terutama pria dengan usia lebih dari 30 tahun.

Sedangkan pada wanita biasanya baru akan menyerang setelah mengalami menopause.

Perlu dicatat, selama ini banyak yang mengira bahwa penyakit ini sama seperti rematik.

Padahal, keduanya jelas berbeda karena rematik merupakan penyakit pada otot ataupun persendian yang terkena peradangan.

Penyebab Umum Asam Urat

asam urat tinggi terjadi akibat adanya penumpukan kristal asam urat pada persendian

Penyebab utama datangnya penyakit ini memang karena kadar uric acid dalam jumlah yang sangat tinggi.

Seorang wanita bisa dikatakan mempunyai uric acid tinggi jika mencapai lebih dari 6,0 mg/dL, sedangkan pada pria mencapai 7,0 mg/dL.

Apabila berada di bawah kadar tersebut maka berarti asam urat normal sehingga tidak membahayakan.

Asam urat dalam hal ini merupakan sebuah zat yang terbentuk saat tubuh menguraikan purin.

Purin adalah senyawa alami dalam tubuh, tetapi bisa ditemukan di minuman atau makanan yang sering dikonsumsi.

Pada kondisi normal, kadar asam urat akan larut dalam darah yang kemudian diproses dan dikeluarkan oleh ginjal berupa urine.

Namun jika kadar tersebut melampaui batas normal, tentu akan semakin menumpuk hingga membentuk kristal atau yang disebut monosodium urate.

Kristal inilah yang bisa menyebabkan terjadinya rasa nyeri dan peradangan pada bagian sendiri.

Pastinya ada banyak sekali faktor yang membuat kadar tersebut dalam tubuh menjadi sangat tinggi.

Namun faktor utamanya karena gaya hidup yang tidak sehat seperti mengonsumsi minuman atau makanan dengan kandungan purin berlebihan.

Jika dibiarkan begitu saja maka bukan tidak mungkin sudah bisa terkena asam urat di usia dini.

Selain itu, faktor lainnya bisa juga karena riwayat medis tertentu, kelebihan berat badan, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Kadar Normal Asam Urat pada Wanita dan Pria: Perbandingan dan Penjelasan

Pemahaman tentang kadar normal asam urat pada wanita dan pria sangat penting karena perbedaan ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang kondisi kesehatan individu.

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbandingan kadar normal pada wanita dan pria, menyajikan tabel perbandingan yang informatif, dan memberikan penjelasan yang mendalam mengenai topik ini.

Kadar Normal Asam Urat pada Wanita

Kadar normal pada wanita adalah parameter penting yang dapat menggambarkan kesehatan metabolik mereka.

Umumnya, kadar normal asam urat pada wanita adalah antara 2,4 hingga 6,0 miligram per desiliter (mg/dL) darah.

Namun, perlu diingat bahwa nilai ini dapat bervariasi tergantung pada laboratorium yang melakukan pengukuran.

Kadar Normal Asam Urat pada Pria

Sementara itu, pada pria, kadar normalnya cenderung sedikit lebih tinggi.

Rata-rata, pria memiliki kadar normal asam urat antara 3,4 hingga 7,0 mg/dL darah.

Ini adalah nilai referensi yang berlaku secara umum, tetapi juga dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Perbandingan Kadar Normal pada Wanita dan Pria

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mari kita lihat perbandingan antara kadar normal asam urat pada wanita dan pria dalam bentuk tabel:

Jenis Kadar Normal Uric Acid (mg/dL)
Wanita 2,4 – 6,0
Pria 3,4 – 7,0

Perbedaan dalam kadar normal ini dapat dijelaskan oleh perbedaan dalam metabolisme purin, hormon, dan faktor genetika antara wanita dan pria.

Pria cenderung memiliki massa otot yang lebih besar, yang dapat mempengaruhi produksi asam dalam tubuh mereka.

Dalam kesimpulan, memahami kadar normal pada wanita dan pria adalah langkah pertama dalam menjaga kesehatan metabolik yang baik.

Perbedaan ini perlu diperhatikan untuk pemantauan kesehatan individu, serta sebagai pedoman dalam menerapkan tindakan pencegahan yang sesuai.

Gejala dan Diagnosis

Penyakit ini memang bisa menyerang sendi tubuh mana saja, termasuk asam urat di kaki, pergelangan tangan dan sendi tubuh lainnya.

Sendi yang terkena akan terasa hangat, lunak, membengkak, hingga menjadi merah.

Nyeri asam urat di pergelangan tangan tentu akan membuat seseorang kesulitan dalam beraktivitas, bahkan hanya sekedar memegang gelas ataupun menyikat gigi.

Rasa nyeri pada persendian tersebut akan berlangsung hingga 10 hari atau bahkan lebih.

Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya akan segera melakukan beberapa tahapan dalam diagnosa.

Tahapan tersebut meliputi tes urine dalam waktu 24 jam, mengetahui kadar uric acid, dan pemeriksaan pada cairan sendi.

Ciri- Ciri yang Jarang Disadari

rasa nyeri akibat adanya kondisi uric acid

Sudah disinggung bahwa asam urat disebabkan oleh kadar uric acid yang terlalu tinggi.

Jika sebelumnya belum pernah melakukan pemeriksaan sama sekali, tentu gejala penyakit ini sulit untuk dideteksi.

Namun jangan khawatir, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri umum yang sering dirasakan oleh penderita:

1. Mengalami Nyeri di Sekitar Kaki

Apabila tubuh sudah tak mampu lagi untuk menguraikan dan membuangnya, tentu akan terjadi penumpukan kristal di sekitar kaki.

Seperti jari kaki, lutut, hingga betis yang dapat menimbulkan rasa nyeri hebat sampai kemerahan.

Penyakit ini sendiri bisa dibilang sangat sensitif terhadap suhu yang ada di sekitar.

Inilah yang menjadi alasan asam urat pada kaki tidak bisa dipecah dan menumpuk, karena suhu yang terasa lebih dingin dan jauh dari bagian jantung.

Namun tak menutup kemungkinan bahwa pengidap penyakit akan merasakan nyeri gabungan pada bagian tertentu pada titik-titik asam urat.

Kondisi tersebut dinamakan poliartikular, yakni gejala artritis gout yang menyerang lebih dari satu sendi.

2. Nyeri Tak Tertahankan di Malam Hari

Ciri lainnya yang perlu diketahui yaitu rasa nyeri yang tak tertahankan ketika malam hari.

Biasanya akan berlangsung dalam waktu cukup lama yaitu dimulai ketika malam sampai menjelang pagi.

Setidaknya ada beberapa faktor yang bisa membuat rasa nyeri semakin hebat saat malam hari, diantaranya:

  • Malam hari umumnya akan mengalami perubahan suhu yang jauh lebih rendah ketimbang siang atau sore.
  • Hal ini mendorong asam urat semakin kuat untuk membentuk kristal yang bisa menyebabkan rasa nyeri.
  • Faktor sleep apnea yang telah dialami oleh penderita.
  • Penderita sleep apnea berisiko hingga 1,86 kali untuk merasakan penyakit ini.
  • Namun bisa juga karena faktor lain seperti berjenis kelamin laki-laki, usia yang sudah tua, dan mengalami obesitas.
  • Faktor karbondioksida yang tidak berhasil dikeluarkan secara maksimal saat tidak bisa membuat kadar keasaman darah meningkat.
  • Hal ini semakin lama akan menyebabkan produksi asam urat yang berlebih.

3. Daya Tahan Tubuh Menurun

Kristal yang semakin lama menumpuk akan membuat tubuh mengeluarkan protein sitokin secara langsung.

Sitokin memiliki fungsi utama yang dapat membentuk sistem kekebalan tubuh.

Jika protein sitokin tersebut keluar dari tubuh, tentu akan memberikan dampak yang buruk untuk tubuh.

Salah satu dampaknya yaitu membuat daya tahan tubuh mengalami penurunan yang diikuti dengan radang sendi.

Penderita bahkan akan mudah mengalami rasa lelah dan kurang berenergi dalam beraktivitas.

Namun untuk kondisi seperti ini biasanya hanya akan dialami oleh penderita yang sudah dalam tingkat kronis.

4. Terdapat Benjolan Abnormal

Kristal yang sudah membengkak dan tidak mendapatkan pengobatan secara khusus akan menyebabkan terjadinya bonjolan.

Benjolan abnormal yang muncul tanpa suatu alasan yang tertentu biasa disebut dengan tophi.

Benjolan ini biasanya ada di sekitar kaki ataupun bagian tubuh lainnya yang jaraknya dekat dengan sendi.

Sama seperti sebelumnya, tophi biasanya dialami oleh penderita kronis sehingga harus segera ditangani.

Apabila kondisi ini muncul, rasa nyeri yang dirasakan akan lebih hebat ketimbang sebelumnya.

Melalui metode pengobatan yang benar, benjolan ini akan mengecil dan bahkan menghilang.

5. Rasa Nyeri yang Timbul Hilang

Gejala asam urat seringkali tidak muncul secara konsisten sehingga hal ini tidak dapat diprediksi.

Kondisinya akan berlangsung dalam beberapa jam, lalu menghilang selama beberapa hari sampai berminggu-minggu lamanya.

Apabila tidak mendapat penanganan lebih lanjut, gejala yang muncul akan semakin intens.

Jika sudah demikian akan membahayakan karena dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang.

Maka dari itu, cobalah untuk melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter.

6. Kulit Terkelupas

Selain benjolan, dalam kondisi parah juga bisa membuat bagian kulit tubuh menjadi terkelupas.

Kerusakan ini umumnya akan terjadi pada jaringan dan kulit pada area sekitar yang mengalami sakit.

Akumulasi ini juga bisa memicu dampak lainnya seperti kulit menjadi kering, gatal, dan mengalami iritasi.

Pada kasus yang cukup ekstrem, pembengkakan tersebut bisa memicu terjadinya pendarahan jika tidak segera mendapat penanganan.

Jika hal ini terjadi maka langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu membersihkan bagian kulit yang terluka.

Bersihkan dengan antiseptik yang kemudian dibalut menggunakan perban yang steril.

Pengobatan Umum

Penyakit asam urat dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat-obatan secara rutin terutama obat asam urat alami yang minim efek samping.

Obat ini tentu harus disesuaikan terlebih dahulu dengan tingkat keparahan penyakit yang sedang dialami.

Pastinya sudah cukup ampuh untuk meredakan rasa nyeri yang sedang dialami oleh penderita.

Selain itu, fungsi obat tersebut juga mampu mencegah terjadinya asam urat di masa mendatang.

Bukan hanya obat-obatan saja, dokter juga akan menyarankan penderita untuk mengubah pola hidup.

Hal ini sangat penting dalam mengelola tingkat uric acid sehingga tidak semakin parah ataupun kronis.

Inilah beberapa perubahan pada pola gaya hidup yang akan disarankan oleh dokter, diantaranya:

  • Mengurangi asupan alkohol karena juga bisa memberikan dampak buruk lainnya bagi tubuh.
  • Jika kelebihan berat badan menuju obesitas, tentu harus melakukan diet sampai ideal.
  • Bagi perokok maka akan disarankan untuk segera berhenti merokok.

Pantangan yang Harus Dihindari

Penderita penyakit apapun tentu memiliki beberapa pantangan yang wajib dihindari.

Jika pantangan ini tetap dilakukan maka bukan tidak mungkin akan membuat penyakit tersebut semakin parah.

Adapun beberapa pantangan yang wajib dihindari oleh penderita asam urat adalah sebagai berikut ini:

1. Makanan dengan Purin Tinggi

Salah satu pantangan utama yang harus dihindari yaitu makanan yang mengandung purin tinggi.

Sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kadar purin 400 mg/hari untuk mencegah asam urat.

Suatu makanan bisa dikatakan memiliki kadar purin tinggi jika mencapai lebih dari 200 mg.

Namun jika berada dalam kisaran 100 sampai 200 mg maka termasuk sedang sehingga sebaiknya dihindari.

2. Malas Gerak

Selain makanan, pantangan lainnya yang perlu dihindari untuk penderita yaitu  malas gerak.

Meskipun sepele, hal ini bisa membuat berat badan berlebih sehingga mudah terserang asam urat kapan saja.

Usahakan untuk berolahraga secara rutin karena sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Namun jika sudah mengalami rasa nyeri karena kambuh maka tidak disarankan untuk melakukan olahraga.

Jika tetap dipaksakan justru akan membuat nyeri sendi menjadi semakin parah.

3. Dehidrasi

Kekurangan cairan ternyata bisa membuat kadar uric acid menjadi semakin meningkat.

Pasalnya, dehidrasi bisa mengurangi pembuangan uric acid lewat urin sehingga akan menumpuk dalam tubuh.

Maka dari itu, pastikan tubuh selalu mendapatkan asupan air yang cukup setiap harinya.

4. Mengonsumsi Obat-Obatan Tertentu

Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti diuretik dan aspirin menjadi pantangan yang tak kalah penting.

Kedua obat ini juga bisa membuat kadar uric acid semakin meningkat.

Jangan pernah mengonsumsinya terkecuali direkomendasikan oleh dokter.

Minuman dan Makanan Penyebab Asam Urat

Penderita asam urat memang harus menghindari minuman  dan makanan dengan kadar purin yang tinggi, diantaranya:

  • Daging merah seperti daging domba, sapi, kambing, babi dan lain sebagainya.
  • Minuman beralkohol seperti bir dan wine.
  • Minuman kemasan baik dalam kaleng atau botol yang mengandung gula tinggi.
  • Karbohidrat olahan meliputi permen, kue, roti putih dan pasta.
  • Makanan laut seperti kerang, udang, sarden, ikan teri dan lainnya.

Cara Menurunkan Kadar Asam Urat

Penyakit yang menyerang persendian ini memang tidak dapat sembuh sepenuhnya.

Namun masih ada cara menurunkan asam urat yang dapat dilakukan dengan mudah untuk menjaga supaya selalu normal asam urat kita, yaitu:

1. Membatasi Makanan yang Mengandung Purin

Cara pertama tentu harus membatasi makanan dengan kandungan purin yang tinggi.

Sebagai solusinya bisa mengkonsumsi makanan rendah purin seperti buah-buahan, kentang, dan makanan rendah lemak.

2. Mengonsumsi Makanan Berserat

Serat merupakan suatu zat yang memiliki kegunaan untuk mencegah kenaikan purin dalam tubuh.

Serat juga bisa membuat tubuh merasakan kenyang dalam jangka waktu yang lebih lama.

Makanan dengan kandungan serat tinggi bisa ditemukan secara mudah di lingkungan sekitar.

Seperti misalnya kacang-kacangan, buncis, buah pir, apel, brokoli dan masih banyak lagi.

3. Memperbanyak Minum Air Putih

Penderita biasanya akan mengalami peradangan dan pembengkakan yang cukup parah.

Salah satu cara untuk meminimalisir gejala tersebut yaitu dengan minum air putih dalam jumlah banyak.

Air putih akan mendorong ginjal untuk mengeluarkan cairan yang menjadi penyebab pembengkakan.

4. Menambahkan Suplemen

Kadar uric acid juga bisa diturunkan dengan mengkonsumsi suplemen tertentu.

Penderita bisa melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi jenis suplemen yang tepat.

Pastikan bahwa suplemen yang dikonsumsi tidak mengganggu pengobatan yang sedang dijalani, ada baiknya jika kita memilih obat herbal asam urat yang alami.

5. Mengelola Kadar Gula Darah

Kadar gula darah yang tinggi ternyata juga bisa meningkatkan asam urat dalam tubuh.

Maka dari itu, penting sekali untuk menjaga kadar gula darah agar tidak naik ataupun membuat kondisi semakin parah.

Asam urat pada dasarnya termasuk jenis penyakit sendi yang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Meski begitu, penyakit ini masih dapat dikontrol dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Namun harus tetap melakukan pemeriksaan di dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Kesimpulan

Kesimpulannya, asam urat walaupun merupakan bagian alami dari metabolisme tubuh, harus dikelola dengan baik kadar normalnya untuk mencegah potensi gangguan kesehatan. Melalui pemahaman mendalam dan langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menghadapi risiko dan dampaknya, menjaga kesejahteraan tubuh dan kualitas hidup kita.

Pertanyaan Seputar Asam Urat

Asam urat adalah senyawa hasil dari metabolisme purin yang terdapat dalam darah.

Peningkatan kadar asam urat dalam darah dapat menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai gout atau asam urat tinggi.

Gejala asam urat tinggi meliputi nyeri yang tajam pada sendi, terutama pada jempol kaki, kemerahan, bengkak, dan panas pada area yang terkena.

Gejala dapat muncul tiba-tiba dan biasanya semakin parah di malam hari.

Beberapa penyebab tingginya kadar asam urat di antaranya konsumsi makanan kaya purin seperti daging merah, alkohol, obat-obatan tertentu, dan faktor genetik.

Gagal ginjal juga dapat menjadi faktor pemicu peningkatan kadar asam ini.

Meskipun siapa pun dapat terkena asam urat tinggi, pria lebih mungkin mengalami gejala sebelum usia 60 tahun.

Wanita cenderung lebih berisiko setelah menopause.

Namun, baik pria maupun wanita dengan riwayat keluarga asam urat tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi.

Pencegahan melibatkan mengurangi konsumsi makanan tinggi purin, menjaga berat badan ideal, dan minum banyak air.

Pengobatan bisa meliputi obat-obatan seperti anti-inflamasi non-steroid atau obat yang menurunkan produksi atau meningkatkan ekskresinya.